Pages

Meh le jadi family teman di alam cyber! Jemput follow ye?

Friday, March 12, 2010

Di Bawah Naungan Al-Quran

Di Bawah Naungan Al Quran

Oleh: Ust. Arief Taufik, Lc.

Seorang ulama pernah mengatakan: "Hidup di bawah naungan Al Quran adalah nikmat, nikmat yang yang tidak bisa diketahui kecuali bagi orang-orang yang merasakannya, yaitu nikmat yang meninggikan umur, memberikan berkah dan menyucikannya."

Al Quran adalah kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya.

Al Quran juga merupakan pedoman hidup bagi seorang muslim.

Karena itulah kita sebagai seorang muslim harus berpegang teguh dengannya, sehingga kita tidak akan sesat dan selamat dunia akhirat.

Sabda Rasulullah Saw:

"Aku tinggalkan kepadamu dua perkara dan tidak akan sesat kamu sesudahnya, yaitu kitab Allah ( Al Quran) dan Sunnah" (Shahih jami`).

Al Quran mempunyai beberapa keutamaan yang sangat bermanfaat bagi seorang.

Pertama, Al Quran adalah syafaat bagi orang yang membacanya di hari kiamat.

Sebagaimana sabda Rasulullah: "Bacalah Al Quran, sesungguhnya diaakan datang pada hari kiamat menjadi syafaat bagi orang yang membacanya".

Kedua, sebaik-baik orang adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.

Sabda Rasulullah:Artinya: "Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya".

Ketiga, Al Quran itu membersihkan hati. Sebagai mana sabda Rasulullah:

"Sesungguhnya hati itu berkarat seperti berkaratnya besi", dan ditanya (oleh para sahabat):

"Wahai Rasulullah, bagaimana cara membersihkannya?" Maka Rasulullah berkata: "Membaca Al Quran dan mengingat mati".

Dalam muqaddimah tafsir Fi Dzilalil Quran", Said Qutub mengatakan bahwa ketika saya hidup di bawah naungan Al Quran,

"saya mendengar seolah-olah Allah berbicara dengan saya melalui Al Quran, dan saya merasakan bahwa saya adalah seorang hamba yang kecil

dan hina di hadapan Allah yang Maha Agung dan Maha Mulia".

Hal ini bisa kita rasakan ketika kita benar-benar sudah merasakan bagaimana hidup di bawah naungan Al Quran.

Hidup di bawah naungan Al Quran menjadikan kita bisa melihat kejahiliahan yang terjadi di muka bumi,

dan membimbing kita untuk tidak jatuh ke dalam kejahiliahan tersebut.

Hidup di bawah naungan Al Quran menjadikan kita dapat melihat betapa sempurnanya ciptaan Allah,

Al Quran menggambarkan semua sisi kehidupan manusia dan seluruh makhluk yang ada di muka bumi, baik itu yang hidup maupun yang mati.

Al Quran dengan fungsinya sebagai petunjuk menjelaskan untuk apa semua itu diciptakan dan tidak ada sesuatu pun di muka bumi ini diciptakan untuk kesia-siaan. Firman Allah dalam Surat Ali Imran 191:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan baring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran: 190-191)

Hidup di bawah naungan Al Quran menjadikan kita bisa melihat alam lebih luas dari pandangan secara zahir yang hanya bisa di lihat dengan kasat mata,

bahwa di balik alam zahir yang kita lihat masih ada alam lain yang begitu luas menunjukkan begitu luasnya kekuasan Allah Swt.

Hidup di bawah naungan Al Quran menjadikan kita bisa melihat bahwa Allah sangat memuliakan manusia di bandingkan dengan makhluk-makhuk lainnya,

manusia dijadikan Allah sebagai khalifah di muka bumi,

manusia diberikan akal oleh Allah agar senantiasa digunakan untuk memakmurkan dan menjaga bumi dari kerusakan.

Kita dapat mempelajari dari Al Quran bahwa semua yang ada di alam ini tidak mungkin ada begitu saja tanpa ada yang menciptakannya,

dengan membaca Al Quran kita bisa mengetahui bahwa Allah lah yang menciptakan semuanya.

Membaca Al Quran akan memperkuat Aqidah dan keyakinan kita bahwa "laa ilaaha illa Allah", tidak ada Tuhan selain Allah.

Hidup di bawah naungan Al Quran merupakan hidayah yang senantiasa membimbing kita kepada jalan yang benar dan memberikan ketentraman didalam hati orang yang membacanya.

Bagaimana agar kita merasakan indahnya hidup di bawah naungan Al Quran?

Doktor Majdi Hilali dalam bukunya "Ath Thoriq ila Rabbaniyah" mengatakan ada beberapa hal yang harus kita lakukan agar Al Quran itu bisa bermanfaat bagi kita,

di antaranya:

1. Hendaklah membaca Al Quran dalam kondisi yang sempurna, suci badan, pakaian dan tempat.

Membaca disunnahkan untuk menghadap kiblat dan duduk dengan sopan.

2. Hendaklah membaca Al Quran dengan bacaan yang pelan dan tidak tergesa-gesa, sesuai tajwid dan lafadz hurufnya (makharijul huruf).

Firman Allah: "Dan al-Quran itu telah Kami turunkan dengan beransur-ansur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia

dan Kami menurunkannya bagian demi bagian". (QS Al Israa: 106)

3. Menghadirkan hati dan pikiran (khusyu’) ketika membaca Al Quran, karena di dalamnya terkandung arahan-arahan, tausiyah dan petunjuk dalam menjalani hidup ini.

Di dalamnya juga terdapat obat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit hati.

4. Hendaklah kita senantiasa mentadabburi ayat-ayat yang kita baca, mentadabburi berarti membaca, memahami artinya,

merenungi makna yang terkandung di dalamnya serta mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Suatu hari Aisyah r.a. pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah, lalu Beliau menjawab "Khuluquhu Al Quran", akhlak Rasulullah itu adalah Al Quran,

ini memberikan isyarat kepada kita bahwa orang yang bisa merasakan indahnya hidup di bawah naungan Al Quran akan tercermin dari akhlak, sikap dan tingkah lakunya.

5. Ketika kita membaca Al Quran hendaklah kita mencari sisi-sisi hidayah yang terkandung dalam ayat-ayat Al Quran, karena Al Quran merupakan kitab hidayah,

Firman Allah: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)

al- Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

(Q.S Al Baqarah: 185)

Di dalam Al Quran terkandung berbagai macam ilmu pengetahuan, sejarah dan berbagai macam kisah umat-umat terdahulu yang bisa kita jadikan sebagai Ibrah,

Al Quran dengan keindahannya bisa menjawab berbagai macam persoalan hidup manusia.

6. Senantiasa membaca Al Quran setiap hari, dan jangan sampai tidak membaca Al Quran lebih dari tiga hari,

karena itu bisa menajdikannya tidak bisa memahami Al Quran,

sabda Rasulullah saw: "Barang siapa yang tidak membaca Al Quran lebih dari tiga hari maka dia tidak akan bisa memahaminya (Al Quran)."

Para sahabat patut kita jadikan contoh karena mereka bisa menamatkan Al Quran satu kali dalam seminggu sebagai buah dari kecintaannya terhadap Al Quran.

7. Mengulang-ngulang membaca ayat-ayat yang memberikan pengaruh pada hatinya ketika membaca Al Quran,

sebagai mana Asma pernah mencontohkan ketika beliau membaca sebuah ayat dalam surat At- Thuur ayat 27:

"Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka". (QS 52:27)

Beliau membacanya sampai berulang-ulang kali karena ayat ini mengandung permohonan semoga Allah memberi ketentraman dan menjauhkannya dari azab api neraka sehingga begitu mempengaruhi hati dan jiwanya.

8. Hendaklah memperindah suaranya ketika membaca Al Quran, sebagaimana sabda Rasulullah: "Hiasilah Al Quran dengan suara-suaramu".

9. Hendaklah memelankan bacaannya ketika takut akan menimbulkan riya’ atau mengganggu saudaranya yang sedang shalat.

10. Hendaklah senantiasa berusaha untuk bersifat seperti ahlul Quran yang senantiasa membaca Al Quran dan menjadikan Al Quran bagian dari kehidupannya.

11. Tidak berputus asa dalam membaca Al Quran, karena syetan akan selalu mengganggu manusia dan mengajak manusia untuk malas membaca Al Quran. Itulah di antara hal-hal yang bisa mengantarkan kita untuk dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Al Quran. Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk bisa merasakan indahnya hidup di bawah naungan Al Quran. "Allahumma irhamna bil Quran, wa ij`alhu lana imaaman wa nuuran wa hudan wa rahman."

Wallahu’alam bishshowab.

Sumber :Majalah Al Hijrah (http://alhijrah.cide-nsw.net)

0 comments: