Tuesday, May 25, 2010
Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut!
Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri". (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS. Ali Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)".
Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS. An-Nisa 4:78)
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. al-Jumu'ah, 62:8)
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat.
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?" (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW.
Ka'b al-Ahbar berpendapat : "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa".
Imam Ghozali berpendapat : "Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki".
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. "Wahai manusia !", kata pria tersebut. "Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku."
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a'lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu di depan satu di belakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata):
"Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS. Al-An'am 6:93) (Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, "Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik !" Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka".
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, "Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka". Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, "Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu".
Wallahu a'lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya. Amin !
(Sumber Tulisan Oleh : NN, dikumpulkan dari berbagai sumber)
Syabas! KJ dah jadi sojar!
Tahniah dan syabas teman ucapkan buat buat Ketua Pemuda UMNO Malaysia a.k.a menantu Pak Lah ni..
Ini satu aktiviti yang berfaedah dan wajar menjadi ikutan anak-anak muda.
Sebaik-baiknya mat-mat rempit diwajibkan menjalani latihan sebegini..
Latihan ini pastinya berbeza dengan PLKN yang menggalakkan pergaulan bebas dikalangan anak-anak remaja kita!
Yang baik kita sokong dan puji.. Yang tak baik kita kutuk dan nasihat!
Jangan tembak rata jeee... tul tak?
sunsnake 25052010
Ketua Pemuda Umno Khairy Jamaluddin hari ini menamatkan latihan sebagai askar Wataniah selepas menjalani latihan ketenteraan selama sebulan di sekitar Negeri Sembilan dan Johor.
Menurut Khairy, penyertaannya dalam pasukan simpanan tentera darat itu semata-mata untuk berkhidmat kepada negara dan bukan disebabkan dorongan politik.
Bercakap kepada pemberita selepas lulus sebagai askar Wataniah dalam majlis perbarisan Tamat Kursus Asas Perajurit Muda Siri 1/2010 Rejimen 508 Askar Wataniah, Khairy berkata beliau mempelajari banyak perkara semasa dalam latihan itu dan berharap dapat menarik golongan muda tanpa mengira fahaman politik untuk menyertai askar Wataniah.
Berita Penuh
Ini satu aktiviti yang berfaedah dan wajar menjadi ikutan anak-anak muda.
Sebaik-baiknya mat-mat rempit diwajibkan menjalani latihan sebegini..
Latihan ini pastinya berbeza dengan PLKN yang menggalakkan pergaulan bebas dikalangan anak-anak remaja kita!
Yang baik kita sokong dan puji.. Yang tak baik kita kutuk dan nasihat!
Jangan tembak rata jeee... tul tak?
sunsnake 25052010
Khairy tamat latihan askar wataniah | |
|
Bercakap kepada pemberita selepas lulus sebagai askar Wataniah dalam majlis perbarisan Tamat Kursus Asas Perajurit Muda Siri 1/2010 Rejimen 508 Askar Wataniah, Khairy berkata beliau mempelajari banyak perkara semasa dalam latihan itu dan berharap dapat menarik golongan muda tanpa mengira fahaman politik untuk menyertai askar Wataniah.
Berita Penuh
Pelaung Azan yang Pertama di Dunia!
BILAL Bin Rabah ialah muazin pertama dalam Islam. Bilal termasuk golongan pertama masuk Islam atau orang ketujuh memeluk Islam pada awal penyebaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW. Perhubungan atau komunikasi Bilal dengan Islam bermula ketika beliau menjadi hamba kepada Umaiyyah. Perbincangan Umaiyyah dengan tetamunya mengenai kehadiran agama baru (Islam) yang dibawa Nabi Muhammad SAW, secara tidak langsung didengar Bilal.
Walaupun ketika itu Bilal belum mengenali Muhammad SAW secara peribadi, beliau sering mendengar berita Nabi SAW seorang lelaki sederhana, jujur dan telus dari Bani Hasyim itu sangat dihormati bangsa Quraisy. Bilal tertarik dengan Islam dan ajaran yang dibawa Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman.
Kerana itu, Bilal segera menemui Saidina Abu Bakar yang terlebih dulu memeluk Islam. Bilal meminta Abu Bakar menghantarnya menemui Rasulullah SAW. Bilal tidak menunggu waktu lama untuk menyatakan keIslamannya di hadapan Nabi SAW.
Keimanan Bilal terus diuji selepas mengucapkan kalimah syahadah, jika Abu Bakar as-Sidik dan bangsawan Quraisy lainnya aman daripada perlakuan kejam sesama bangsa Quraisy yang benci terhadap Islam, lain halnya dengan Bilal.
Sebagai hamba daripada anggota suku Quraisy yang pernah dianiaya dengan kejam, Bilal dipaksa keluar dari agama Islam dan kembali kepada agama nenek moyangnya yang menyembah berhala.
Majikannya, Umaiyyah memaksa Bilal keluar daripada Islam dengan segala cara dan paksaan. Pada suatu hari yang panas terik, Bilal dipaksa memakai baju besi, kemudian ditanam dalam pasir yang sangat panas hingga kepalanya saja yang nampak.
Bilal sering dipaksa Umaiyyah untuk berbaring telentang di atas pasir yang sangat panas. Kemudian tubuh Bilal ditindih batu yang besar dan berat. Pada waktu lain, Bilal diikat lehernya dan diseret ke kota Makkah. Meskipun demikian, Bilal tetap bertahan seraya mengucapkan kalimah ʽAhad, Ahadʼ (Allah Yang Esa).
Akibat penyiksaan luar biasa kejam itu, Bilal pun pengsan. Ketika sedar kembali, di hadapannya berbunyi teriakan Umaiyyah yang memaksanya untuk keluar daripada Islam. Dengan kejam Umaiyyah mengancam akan membunuhnya serta menyeksanya, kecuali ia tidak mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Allah. Namun, Bilal tetap teguh, patuh dan bertahan dengan penuh keyakinannya.
Suatu hari, Abu Bakar berjalan melintasi tempat di mana Bilal sedang mengalami penyiksaan. Kerana kasihan, Abu Bakar segera meminta Umaiyyah menjual Bilal kepadanya.
Kerana tidak rela Bilal dimiliki Abu Bakar, Umaiyyah menaikkan harga yang sangat tinggi, namun Abu Bakar tetap sanggup membayarnya. Kemudian Bilal bekerja dengan Abu Bakar, namun selepas itu beliau berhenti dan membantu Rasulullah SAW menyebarkan ajaran Islam. Bilal juga menjadi pengawal Rasulullah SAW yang sentiasa siap sedia membela rasul.
Waktu Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah, Bilal ikut bersama, ia selalu menemani dan menjaga Rasulullah SAW di mana pun berada, termasuk dalam setiap peperangan.
Pada awalnya, untuk mengetahui waktu sembahyang, umat Islam melaksanakannya dengan terlebih dulu menentukan waktu, kemudian berkumpul untuk sembahyang. Namun, kerana kesulitan akhirnya Rasulullah SAW berfikir untuk memanggil umat Islam menunaikan sembahyang menggunakan terompet.
Namun, Rasulullah SAW sendiri tidak menyukai hal itu kerana orang Yahudi juga menggunakan cara sama. Akhirnya, disepakati panggilan azan ketika memasuki jam sembahyang dilakukan dengan tepukan tangan.
Tidak berapa lama kemudian, salah seorang sahabat, Abdullah Bin Zaid datang menemui Rasulullah SAW. Dia berkata bahawa dia bermimpi bertemu seorang lelaki yang menggunakan dua helai kain berwarna hijau sambil membawa loceng.
Dalam mimpi itu, Abdullah lalu menawarkan dirinya untuk membeli loceng berkenaan. Ketika lelaki itu bertanya untuk tujuan apa loceng itu, Abdullah menyatakan loceng itu akan digunakan untuk memanggil orang mengerjakan sembahyang.
Namun, lelaki itu menawarkan panggilan sembahyang yang lebih baik iaitu seruan azan yang kita dengar hari ini. Dengan sukacita, Rasulullah SAW menyatakan bahawa itu adalah seruan baik.
Rasulullah SAW segera meminta Abdullah menemui Bilal dan mengajarkan azan itu kepadanya. Bilal dipilih sebagai muazin kerana dia memiliki suara indah dan lantang, sehingga boleh menjangkau jarak yang jauh.
Mulai saat itu, pertama kali azan diperdengarkan di Madinah dan Bilal menjadi muazinnya. Selepas selesai azan dikumandangkan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW dan berkata (mari kita sembahyang, mari mencapai kemenangan). Ia berucap mengingatkan Rasulullah SAW bahawa sudah masuk waktu sembahyang, begitulah Bilal setiap kali ia selesai azan.
Bilal menjadi muazin Rasulullah SAW hingga Baginda wafat. Umat Islam tidak melupakan kewajipan sembahyang walau pun Nabi sudah meninggal dunia. Kerana itulah mereka meminta Bilal untuk azan.
Akhirnya saat 'ketakutan' teman pun tiba!
Haaa.. tiap-tiap tahun bila tiba saat-saat begini mulalah..
Hati teman jadi gundah gulana..
Hati teman mula membuak-buak marahnya..
Hati teman mula melonjak-lonjak getiknya!
Hati teman mula merebak-rebak pedihnya!
Peristiwa ini saban tahun merambat hati dan nurani..
Mengheret jiwa menjadi lesu dan pedih!
Suatu pemerasan yang sangat terhormat!
Suatu penghambaan yang sangat tersusun dan terancang!
Suatu penyiksaan yang sangat kelihatan rela dalam senyum!
Inilah saatnya kesabaran benar-benar terancam!
Inilah saatnya keegoaan diri benar-benar terancam!
Inilah saatnya kejantanan memuncak!
Inilah saatnya peluh jantan merancak!
Inilah saatnya nafas macam berat nak mencungap!
Mengapa ianya pasti datang saban tahun!
Mengapa ianya pasti menjengah saban tahun!
Mengapa ianya pasti menimpa saban tahun!
Mengapa ianya pasti melanda saban tahun!
Tanpa jemu! Tanpa Ragu! Tanpa Silu! Tanpa Malu!
sunsnake 25052010
Hati teman jadi gundah gulana..
Hati teman mula membuak-buak marahnya..
Hati teman mula melonjak-lonjak getiknya!
Hati teman mula merebak-rebak pedihnya!
Peristiwa ini saban tahun merambat hati dan nurani..
Mengheret jiwa menjadi lesu dan pedih!
Suatu pemerasan yang sangat terhormat!
Suatu penghambaan yang sangat tersusun dan terancang!
Suatu penyiksaan yang sangat kelihatan rela dalam senyum!
Inilah saatnya kesabaran benar-benar terancam!
Inilah saatnya keegoaan diri benar-benar terancam!
Inilah saatnya kejantanan memuncak!
Inilah saatnya peluh jantan merancak!
Inilah saatnya nafas macam berat nak mencungap!
Mengapa ianya pasti datang saban tahun!
Mengapa ianya pasti menjengah saban tahun!
Mengapa ianya pasti menimpa saban tahun!
Mengapa ianya pasti melanda saban tahun!
Tanpa jemu! Tanpa Ragu! Tanpa Silu! Tanpa Malu!
sunsnake 25052010
Subscribe to:
Posts (Atom)